1. Dimana Persinggungan Antara Teknologi Dan Pendidikan ?

Teknologi memiliki peranan yang penting dalam dunia Pendidikan terutama di zaman yang modern seperti sekarang ini. Hal ini dapat kita lihat dalam Kurikulum Pendidikan sekarang yang mulai memasukkan teknologi sebagai salah satu mata pelajaran disekolah, sehingga anak-anak dapat menyadari manfaat teknologi, memahami dan mengaplikasikannya. Contohnya dapat kita lihat pada dunia Pendidikan anak SD dimana anak-anak tersebut menggunakan aplikasi komputer berupa games untuk memahami mata pelajaran Matematika. Games tersebut menantang anak-anak untuk menyelesaikan sebuah misi sampai level tertinggi, setiap level memiliki musuh yang harus dilawan dengan menjawab pertanyaan seputar matematika. Dengan begitu anak-anak lebih tertarik untuk mempelajari matematika yang terkesan sulit dan tidak menarik.
 
 
 2. Penggunaan Internet Dikelas Setiap Grade Menurut Standarisasi . Bandingkan Dengan Pendidikan Di Indonesia Khususnya Di Medan Atau Berdasarkan Pengalaman !

Menurut kami pendidikan di Indonesia saat ini sudah memenuhi standar untuk murid yang “Melek Teknologi” berdasarkan International Society for Technology in Education. Hal ini dapat dilihat pada anak-anak yang masih duduk dibangku pra sekolah sudah mulai diajak untuk mengenal teknologi hingga saat mereka duduk dibangku SMA, mereka sudah tidak asing lagi dengan penggunaan teknologi terutama didalam dunia pendidikan seperti internet. Contohnya : seorang anak SD yang diberi tugas oleh gurunya untuk mencari jenis-jenis tarian tradisional di Indonesia beserta pakaian adatnya. Untuk mengenal lebih langsung pakaian adat dan jenis tarian adat tersebut, si anak dapat meilhat dan mencari nya di internet. Bahkan si anak juga dapat mempelajari tarian tradisional dengan melihat video-video tari dari internet. 
 
 
3. Ubiquitous Computing. Bagaimana Melihatnya Sebagai Mahasiswi Yang Mempelajari Psikologi Pendidikan ?

Ubiquitous Computing adalah zaman dimana distribusi komputer lebih menekankan kepada lingkungan daripada ke personal.
Menurut pandangan kami sebagai mahasiswa yang mempelajari Psikologi Pendidikan, Ubiquitous Computing cukup baik dalam membantu perkembangan pendidikan dunia. Seperti jejaring sosial Facebook, yang bisa membantu menghubungkan kita dengan orang-orang diseluruh dunia tanpa harus menghabiskan biaya yang mahal, serta membantu kita berkomunikasi dengan teman-teman lama. Contoh lainnya bisa juga Skype.
Intinya Ubiquitous Computing lebih baik dibandingkan dengan zaman teknologi sebelumnya karena dapat mengatasi masalah sosial akibat dari perkembangan zaman.
Aplikasi nya dalam pendidikan misalnya kuliah online, disini dosen tidak harus mengabsen mahasiswanya dengan bertatap muka, tetapi cukup dengan menyuruh mahasiswanya membuka group facebook M.K Pendidikan kemudian mencantumkan nama dan nim nya. Para mahasiswa dapat mengakses facebook dari smartphone, Tablet maupun hp yang mempunyai fasilitas browsing dimana saja dan kapan saja tanpa harus dari PC.  
Paras W.Situmorang          (11-090)
Desima Verawaty Siregar  (11-116)
Fitri Rahayu Silaen            (11-122)



1.      Kedudukan psikologi sekolah dalam ilmu psikologi
Psikologi sekolah berada di bawah naungan psikologi pendidikan, dimana psikologi sekolah berfokus pada pendidikan yang diberikan secara formal, yakni dimulai dari tingkat Playgroup sampai ke SMA. Psikologi sekolah membahas hanya sebagian dari psikologi pendidikan, dimana psikologi sekolah menekankan bagaimana cara anak menerima pelajaran dengan lebih efektif, misalnya menyesuaikan kematangan fisik anak dengan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan anak dalam memperkuat informasi yang diterimanya selama masa sekolah.
2.      Perbedaan Psikologi Sekolah dan Psikologi pendidikan
Psikologi sekolah merupakan profesi dengan area kerja yang lebih sempit jika dibandingkan dengan Psikologi pendidikan. Biasanya psikolog yang bekerja di bidang pendidikan dibedakan atas Psikolog Pendidikan dan Psikolog Sekolah. Peran psikolog Sekolah lebih ditekankan sebagai ahli npsikolog sekolah (school psychologist), ahli psikolog masyarakat (community psychologist), dan sebagai guru bidang studi Psikologi Pendidikan. Terdapat penekanan fungsi peran psikolog sekolah pada tercapainya fungsi dan tujuan pendidikan di sekolah itu sendiri.  Antara lain yaitu, melakukan diagnostik dalam arti luas, pelaksanaan tes, melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua dan orang lain yang mempengaruhipendidikan siswa; serta mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa. Dan bila Psikolog sekolah ahli menerapkan profesi psikologi sekolah, maka psikolog pendidikan kebanyakanbekerja di fakultas dalam lingkungan universitas  atau di lembaga penelitian seperti lembaga pendidikan dan latihan(diklat). Dan lebih berfokus pada riset pendidikan dan pengembanganmetode belajar yang meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri.
3.      Fungsi sekolah sebagai agen perubahan :
Sekolah mempunyai fungsi transformatif, setidak-tidaknya sekolah harus dapat mengikuti laju perkembangan agar bangsa jangan ketinggalan dalam kemampuan dan pengetahuan dibanding dengan bangsa-bangsa lain. Untuk itu, kurikulum harus senantiasa mengalami pembaruan dan perubahan. Perubahan dari negara agraria menjadi negara industri modern  memerlukan orientasi baru bagi sekolah kejuruan yang menyediakan tenaga kerja yang sesuai dan juga sekolah-sekolah lain. Di samping itu sekolah juga turut mendidik generasi muda agar hidup dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang cepat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sekolah memegang peranan penting sebagai agent of change untuk membawa perubahan-perubahan sosial, akan tetapi dalam norma-norma sosial, seperti keluarga, agama, filsafat bangsa, sekolah cenderung untuk mempertahankan yang lama dan dengan demikian mencegah terjadinya perubahan yang dapat mengancam keutuhan bangsa.
4.      Metode dalam sistem pengajaran:
a.       Metode ceramah
b.      Metode tanya jawab : melanjutkan pelajaran yang lalu, menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerjasama siswa, dan memimpin pengamatan dan pemikiran siswa.
c.       Metode Diskusi : siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya menganai materi yang telah dibahas maupun tidak.
d.      Metode Kerja Kelompok : dimana siswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan pengajaran tertentu.
e.       Metode demonstrasi dan eksperimen : antara metode demonstrasi dan eksperimen sebenarnya berbeda, akan tetapi dalam praktek sering dipergunakan silih berganti atau saling melengkapi.
f.       Metode sosiodrama dan bermain peran : merupakan dua buah metode mengajar yang mengandung pengertian yang dapat dikatakan bersama dan karenanya dalam pelaksanaan sering disilih gantikan.

5.      Permasalahan yang terjadi di sekolah :
a.       Berbuat curang : menyontek dan praktek-praktek lain untuk mendapat nilai baik sering dilakukan secara berlebihan. Beberapa alasan seseorang menyontek antara lain tugas yang diberikan terlalu sulit; lingkungan, guru, orangtua, siswa, terlalalu menekankan pada nilai dan kurang menekankan pada pemahaman dan penguasaan pelajaran; siswa-siswa merasa tidak mampu dan kurang aman di dalam situasi kelas tersebut.
b.      Suka membolos : Anak yang suka membolos adalah anak-anak yang tidak mau pergi ke sekolah dan membuat rencana untuk melakukan sesuatu yang lain. Menurut mereka kegiatan di luar sekolah lebih menarik daripada kegiatan sekolah. Anak yang suka membolos biasanya memiliki sikap negatif terhadap pentingnya pendidikan. Mereka sekolah hanya karena desakan orangtua ataupun merasa hari depannya sudah cerah atau sudah terjamin tanpa belajar di sekolah.
Selain itu anak-anak yang orangtuanya terlalu otoriter dan terlalu mendorong anak untuk belajar atau anak-anak yang tahu bahwa keberhasilan sekolah mereka merupakan martabat bagi orangtua mereka, dan bukan bagi masa depan mereka sendiri, sering menggunakan cara membolos untuk mendapatkan suatu keinginan bagi diri anak sendiri, atau membolos merupakan pemberontakan sebagai pembalasan penolakan terhadap keinginan anak.
Adapun solusinya :
a.       Agar dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan efektif, guru hendaknya sedapat mungkin mengenal murid-muridnya dari segi kemampuan, bakat, keunggulan dan kelemahan mereka.
b.      Mempersiapkan kelas sedemikian rupa agar menarik perhatian murid, misalnya menghubungkan pelajaran dengan kegiatan-kegiatan lain di luar sekolah.
c.       Melibatkan siswa dalam membuat aturan-aturan bagi kelas.
d.      Bertindak arif, maksudnya siswa cenderung berperilaku seperti yang dilakukan oleh guru bukan berperilaku seperti yang dianjurkan oleh guru.
e.       Mengusahakan agar pelaksanaan kegiatan rutin kelas berlangsung secara efisien, misalnya membagikan buku, memasang peralatan-peralatan peraga. Ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk aktif dan untuk mendapatakan penghargaan.

6.      Fungsi Psikolog Sekolah dan Perlunya Psikolog Sekolah
Psikolog Sekolah berfungsi dalam hal diagnostik di sekolah yaitu
·         Pelaksanaan tes
·         Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa
·         Observasi siswa di dalam kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya
·         Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.
Selain memiliki fungsi, Psikolog sekolah juga mempunyai peran penting dalam menumbuh kembangkan dan memberikan rasa nyaman terhadap semua warganya , baik siswa , guru , karyawan , Tata Usaha , atau tamu serta para orang tua murid.
7.      Hal- hal yang diberikan dalam kaitannya dengan dengan psikolog sekolah
Hal-hal yang diberikan oleh psikolog sekolah bagi sekolah ialah pengetahuan untuk memanipulasi keadaan baik dalam situasi seburuk apapun bagi kelangsungan pembelajaran di sekolah, juga memberikan ide-ide yang mendukung interaksi yang baik dalam proses belajar di sekolah, dedikasi atau pengabdian psikolog sekolah tidak dianggap terikat seperti guru BK.
8.      Perbedaan psikolog sekolah, psikolog pendidikan, dan guru BK
Peran Psikolog sekolah yaitu harus mampu meningkatkan kualitas sekolah, istilahnya supaya sekolah itu bermutu dengan baik. Sehingga seorang Psikolog sekolah sebagai salah satu pelaku pendidikan haruslah seorang profesional. Psikolog sekolah bisa memberikan penilaian intelegensia guru, inovasi guru dalam mengajar, dan lain sebagainya.
Psikolog pendidikan, biasanya ditempatkan di sekolah-sekolah umum maupun swasta dari berbagai jenjang (play group hingga SMA). Psikolog pendidikan memiliki andil dalam merancang kurikulum pendidikan yang disesuaikan dengan usia perkembangan anak. Selain itu, psikolog pendidikan berperan untuk senantiasa memonitor perilaku anak didik di lingkungan sekolah, keluarga ataupun masyarakat melalui komunikasi dua arah dengan orang tua anak.
Guru bimbingan konseling /konselor memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan pembimbingan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan konseling /konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah.
http://www.tuanguru.net/2011/11/fungsi-pendidikan.html




Desima Verawaty Siregar   (11-116)
Fitri Rahayu Silaen             (11-122)
Eva F.Berahmawati            (11-126)



Manfaat dan pentingnya pendidikan prasekolah: untuk memberikan imajinasi dan wawasan serta merangasang sensori dan motorik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga anak mempersiapkan dirinya untuk menempuh ke jenjang pendidikan berikutnya yaitu pendidikan sekolah dasar. Dalam pendidikan pra sekolah anak dikenalkan pada system bermain sambil belajar. System tesebut diharapkan menimbulkan rasa nyaman bagi si anak sehingga si anak bisa mengeksplor seluruh informasi yang belum anak ketahui. Dalam hal ini si anka akan banyak bertanya mengenai “apa ini dan apa itu”. Sehingga anak dapat lebih berkreasi lagi untuk mengenal, memotivasi mereka untuk menambah pengetahuan atau menambah pengalaman mereka bahkan mungkin dapat memecahkan masalah.
Beberapa aspek yang dioengaruhi pentingnya pendidikan TK
·         Aspek Kognitif

Perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan bahasa(lisan dan syarat), memahami kata dan berbicara.

·         Aspek Sosial

Berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Misal, kemampuan anak untuk menyapa dan bermain bersama teman sebaya nya. Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa merancang dan memberikan rangasangan serta latihan agar keseluruhan aspek dapat berkembang secara seimbang.

·         Aspek Emosional

Meliputi kemampuan anak untuk mencintai, merasa nyaman, berani, gembira, takut dan marah serta bentu-bentuk emosi lainnya. Aspek ini, anak sangata dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang disekitarnya. Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya misalnya ketika anak mendapat curahan kasih sayang.

·         Aspek Fisik

Aspek fisik atau motorik merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap geerakan yang dilakukan anak merupakan hasil interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dan tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan fisik meliputi yaitu:

1.      Perkembangan motorik kasar
Kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar.

2.      Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu.



Sumber Tulisan : Anne Ahira.com